BAB 9
A. 1. B 6. B 11. E 16. D 21. D 26. B
2. A 7. A 12. A 17. A 22. B 27. A
3. A 8. B 13. A 18. B 23. B 28. E
4. D 9. D 14. C 19. C 24. B 29. C
5. C 10. B 15. A 20. B 25. A 30. D
B. SISTEM SARAF
1. Sistem saraf, sistem indera, system hormon
2. Memberikan respon terhadap rangsangan dari lingkungan eksternal maupun internal kemudian meneruskannya melalui neuron, mengolah, dan meneruskan hasil olahan rangsangan ke efektor, memberikan reaksi terhadap rangsangan
3. Neuron, badan sel, tidak mengandung selubung miclin ataupun neurolema, menghantarkan impuls ke arah badan sel, tipis dengan bentuk panjang dan mengandung neurofibril tetapi tidak mengandung badan nissi, mengantarkan impuls menjauhi badan sel
4. Mengantarkan impuls saraf dari alat indera menuju otak atau sumsum tulang belakang; membawa impuls dari otak atau sumsum tulang belakang menuju otot atau kelenjar tubuh, meneruskan rangsangan dari nekron sensorik ke neuron matriks, sinaps
5. Refleks, lengkung refleks
6. Otak, sumsum tulang belakang, system saraf aferen, system saraf eferen
7. Meninges, durameter, arachnoid, piameter, substansi grisea, badan neuron, substansi alba, serabut saraf
8. Cerebrospinal, cerebrum, thalamus, hipotalamus, infundibulum, mesencephalon, cerebellum
9. Lanjutan dari neuron yang bertugas membawa impuls saraf menuju ke dan dari system saraf pusat; yang membawa impuls saraf dari reseptor menuju ke system saraf pusat, yang membawa impuls saraf dari system saraf pusat ke efektor, 31 pasang, 12 pasang
10. Saraf yang memiliki serabut pra ganglion pendek dan serabut pascaganglion panjang, saraf yang memiliki serabut praganglion panjang dan serabut pascoganglion pendek
SISTEM INDERA
1. Hidung, lidah, mata, telinga, kulit, pembau, saraf olfaktori
2. Pengecap, papilo filiformis, papilo fungiformis, papilo sirkumsalata, pangkal lidah, ujung lidah, sisi lidah
3. Penglihatan, cahaya, otot luris, menggerakkan bola mata, siklera, kornea, memberikan zat makanan pada retina, memperlebar dan memperkecil pupil, mngatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam bola mata, retina, batang, kerucut
4. Keseimbangan, telinga luar, telinga tengah, tulang martil, tulang landasan, tulang sanggurdi
5. Peraba, tekanan, panas, dingin, nyeri
SISTEM HORMON
1. Zat kimia dalam bentuk senyawa organic yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, kelenjar endokrin, dalam pembuluh darah
2. Kelenjar hipofisis mampu mensekresikan bermacam-macam hormon yang mengatur bermacam-macam kegiatan dalam tubuh, kelenjar hipofisis, STH, GH, TSH, ACTH, LTH, FSH, LH, ICSH
3. Tiroksin, triyodotironin, meningkatkan kecepatan reaksi kimia dalam sel tubuh sehingga meningkatkan metabolisme tubuh, parathormon, mengatur konsentrasi ion kalium dan fosfor dalam cairan ekstraseluler
4. Kortison; mineralokortikoid, membantu metabolisme garam natrium dan kalium serta menjaga keseimbangan hormon seks, glukokortikoid, membantu metabolisme karbohidrat adrenlin; mening-katkan denyut jantung, kecepatan pernapasan, dan tekanan darah, noradrenlin, menurunkan tekanan darah dan denyut jantung; pulau-pulau Langerhansl insulin; merangsang hati untuk menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi glikogen; glukogan mengubah glikogen menjadi glukosa
5. Ovarium, estrogen, menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita; Progesteron; mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima ovum yang sudah dibuahi; testis; testosterone; merangsang pematangan sperma dan pembentukan tanda-tanda kelamin sekunder pria; plasenta
C. 1. Bagian-bagian neuron beserta fungsinya:
a. Badan sel
- badan Nissi, mengandung protein yang digunakan untuk mengganti protein yang habis selama metabolisme
- neurofibril, berperan dalam pengangkutan nutrient dan penyokong sel
b. Dendrit, berfungsi untuk menghantarkan impuls ke arah badan sel
c. Akson, berfungsi untuk menghantarkan impuls menjauhi badan sel
2. Tidak semua neuron memiliki selubung mielin. Bagian neuron yang memiliki selubung mielin adalah akson, namun beberapa akson tidak berselubung myelin
3. Proses terjadinya penghantaran impuls: dalam keadaan istirahat, serabut saraf berada dalam keadaan polarisasi, artinya permukaan luar membran bermuatan positif
4. Bagian otak yang merasakan lapar adalah otak besar. Impuls saat melihat makanan: cahaya masuk ke mata-kornea-pupil-lensa-retina-saraf-saraf-terbentuk bayangan makanan. Impuls saat mengambil makanan: rangsangan (bayangan makanan)-neuron sensorik-sarf pusat-neuron mototik-efektor (makanan)
5. Aktivitas manusia yang melibatkan saraf simpatik dan saraf parasipatetik contohnya, sewaktu mata kita berada di tempat gelap, saraf parasimpatetik akan memperkecil pupil, tetapi apabila tiba-tiba mata kita disinari cahaya, saraf simpatetik akan memperlebar pupil
6. Pada tengkuk terdapat orak kecil yang tidak dilindungi dengan tengkorak. Oleh karena itu, pukulan pada tengkuk akan mencederai otak kecil. Orang akan pingsan bila otak kecil dicederai karena otak kecil berfungsi mengatur gerakan otot dan keseimbangan tubuh. Cedera pada otak kecil dapat mengganggu keseimbangan mekanisme tubuh (koordinasi sistem gerak tubuh). Cedera yang parah bahkan dapat menyebabkan kelumpuhan fungsi gerak tubuh.
7. Proses terjadinya gerak berkaitan dengan neuron berdasarkan fungsinya:
Gerak biasa: reseptor-neuron sensorik-pusat saraf -neuron motorik-efektor
Gerak refleks: reseptor-neuron sensorik-neuron konektor- neuron motorik-efektor
8. a. Lobus frontalis merupakan bagian dahi, lobus porietalis merupakan bagian ubun-ubun, lubus temporalis merupakan bagian pelipis, dan lebus oksipetalis merupakan bagian belakang kepala
b. · Daerah dahi berhubungan dengan kemampuan berpikir
· Daerah pelipis dan ubun-ubun mengendalikan kemampuan berbicara dan sahara
· Daerah belakang kepala merupakan pusat penglihatan dan dapat menyampaikan memori tentang apa yang dilihat
· Daerah pelipis terdapat pusat bicara dan juga terdapat pusat pendengaran
· Daerah ubun-ubun, selain pusat berbicara dan juga pusat untuk merasakan dingin, panas, dan rasa sakit
9. Telinga dapat mendengar jika ada gelombang suara. Gelombang suara adalah suatu perubahan rapatan dan renggangan melekul udara yang disebabkan oleh bergetarnya suatu benda. Keras lemanya suara bergantung pada besarnya getaran (amplitude). Sedangkan tinggi rendahnya suara bergantung pada frekuensi. Daun telinga berfungsi seperti corong yang mengumpulkan gelombang suara, kemudian disalurkan ke saluran telinga luar. Gelombang suara akan diteruskan ke tulang-tulang pendengaran. Getaran pada tulang sanggurdi akan menyebabkan tingkat oval bergetar sehingga prilimfe pada skala vestibule juga bergetar. Pada tingkat over terjadi penguatan getaran sekitar 20 kali. Getaran fenilimfe pada skala vestibule akan melintasi membran vestibules sehingga menggetarkan membran berselaris. AKibatnya rambut pada sel rambut akan bergetar terhadap membran tektoria dan menimbulkan impuls yang akan dijalankan ke saraf otak VIII lalu ke karteks otak bagian pendengaran untuk di interprestasikan
10. (a.) Proses melihat dapat terjadi karena adanya cahaya yang dipantulkan dari objek-objek benda yang dipandang. Bayangan objek ini kemudian akan akan masuk melalui pupil dan menembus empat media refraksi, yaitu kornea, aqueous humor, lensa, dan vitreous humor. Bayangan kemudian akan jatuh tepat di retina. Pada retina terdapat neuron-neuron sensori yang akan membawa informasi bayangan objek ke otak. Di otak informasi bayangan objek akan ditransformasi menjadi sensasi.
(b.) Pada orang bermata minus (miopi), lensa mata terlalu cembung sehingga bola mata memanjang. Sebagai akibatnya, bayangan objek yang dekat akan jatuh tepat di retina tetapi bayangan objek yang jauh akan jatuh di depan retina sehingga penglihatan menjadi kabur.
(c.) Lensa kaca mata negatif (cekung) akan membelokkan bayangan objek dan memfokuskan bayangan objek sehingg jatuh tepat di retina.
11. Hormon bekerja atas perintah dari system saraf. Sistem yang mengatur kerjasama antara saraf dan hormon terdapat pula daerah hipotalamus. Daerah hipotalamus sering disebut daerah kendali saraf endakrin
12. Sistem saraf tangga tali pada cacing pipih terdiri dari dua ganglia yang terletak di daerah kepala. Di tiap ganglion terdapat seberkas saraf yang memanjang di bagian lateral tubuhnya. Sistem saraf tangga tali pada cacing tanah berupa dua buah ganglion otak dan serabut saraf yang memanjang disepanjang poros tubuhnya.
Sistem saraf tangga tali serangga terdiri dari serabut saraf yang memanjang di bagian ventral tubuhnya
13. Bagian-bagian mata dan fungsinya:
- Alat tambahan mata: alis mata, kelopak mata, bulu mata, apparatus lakrimali (berfungsi dalam kecantikan dan melindungi bola mata)
- Otot ekstrinsik bol mata: untuk menggerakkan bola mata
- Bola mata terdiri dari:
Kornea: tempat masuknya cahaya untuk diteruskan ke pupil
Iris: mengatur jumlah cahaya yang masuk
Pupil: menerima cahaya
Retina: tempat jatuhnya bayangan dan membentuk impuls untuk dihantarkan ke saraf
14. Telapak tangan lebih sensitive dibandingkan punggung tangan, sebab pada telapak tangan terdapat banyak reseptor dengan serabut saraf sensorik. Sendangkan daerah punggung merupakan daerah yang miskin akan reseptor
15. Penyerapan kalsium oleh tubuh tidak selalu efektif pada tiap tingkat usia. Hal tersebut disebabkan karena penyerapan kasium diatur oleh kelenjar parathormon dengan cara mengatur absorpsi kalsium dalam usus, ekskreasi kalsium oleh ginjal, dan pelepasa kalsium dari tulang
16. Perbedaan system saraf dan system hormon:
Sistem saraf | Sistem hormon |
Pengaruh Sistem saraf Dapat terjadi Sangat cepat | Pengaruh system Hormon pada umumnya terjadi cukup lambat |
17. Hormon yang dihasilkan hifofisis lobus anterior:
- Hormon somatrotopin (hormon pertumbuhan /GH): merangsang pertumbuhan
- TSH (Hormon tirotropsin) perkembangan kelenjar godok; sekresi trikoksin
- ACTH: mengontrol perkembangan aktivitas kelenjar ginjal
- Prolaktin: memelihara korpus luteum dalam memproduksi progesterone dan ASI
- FSH: pada wanita merangsang pematangan folikel dan menghasilkan estrogen pada pria merangsang terjadinya spermatogenesis
- LH: mempengaruhi pematangan folikel dalam ovarium dan menghasilkan progesterone
- ICTH: merangsang sel-sel interstial sestis memproduksi testosterone dan androgen
18. Hubungan insulin dan glukagon saling berlawanan untuk mengatur kadar glukosa. Bila kadar glukosa dalam darah tinggi, pancreas akan mensekresikan hormon insulin, insulin merangsang hati untuk menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi glikogen, sebaliknya jika kadar glukosa dalam darah menurun, hormon glukogen akan mengubah glikogen menjadi glukosa
19. Karena tubuh tidak bisa menghasilkan hormon insulin, sehingga glukosa dalam jumlah tinggi tidak dapat diubah menjadi glikogen di dalam hati. Oleh karena itu diperlukan suntikan hormon insulin
20. Peranan hormon dalam proses metamorfosis serangga:
Serangga memiliki hormon otak, hormon tersebut berperan dalam metamorfosis. Hormon otak diekskresikan oleh bagian otak. Adanya hormon otak menyebabkan sekresi hormon eksdison dan memacu otak meningkatkan sekresi hormon juvenile. Hormon eksdison berfungsi pada pergantian kulit (ekdisis). Sedangkan hormon juvenile berperan untuk menghambat proses metamorfosis
Kinerja Ilmiah
1. a. Kulit akan terangkat ke atas
b. · gerak refleks
· karena dilakukan secara tidak sadar
· Bio 2 hal 206
2. a. Bisa
b. Indera perasa, indera pencium
c. Menggunakan perasa sari buah sintetik yang dibuat melalui proses kimia
EmoticonEmoticon