2013/02/28

kunci jawaban biologi esis kelas xi bab 11


BAB 11

A.      1.    C                6.   D                11.  A
          2.    C                7.   B                12.  C
          3.    E                8.   A                13.  D
          4.    D                9.   C                14.  A
          5.    C                10. A                15.  C

B.      1.    Imun, penangkal benda asing yang masuk ke dalam tubuh, untuk keseimbangan fungsi tubuh, pendeteksi sel-sel abnormal
          2.    Kulit; hidung; kelenjar lakrimal; kelenjar saliva’ kelenjar keringat; lisozim; populasi alam bakteri tidak berbahaya, fagositosis, melepaskan senyawa kimia seperti histamine, dalam reaksi alergi, fagositosis, sebagai system imun
          3.    Respon yang timbul terhadap jaringan tubuh yang rusak, bukan terhadap penyebab kerusakan itu sendiri; inflamasi, fogositosis, respon yang timbul untuk melindungi tubuh dari serangan pathogen dan juga memastikan pertahanan tubuh tidak berbalik melawan jaringan tubuh sendiri; antibody, mediated immunity; antibody; imun primer, respon imun sekunder; yang menyerang langsung organism asing, sel limfosit T.
          4.    Timbul ketika seseorang menjadi kebal untuk sementara terhadap suatu antigen, karena menerima antibody dari orang lain; kekebalan tubuh pasif alami, kekebalan tubuh pasif buatan; kekebalan tubuh yang dihasilkan karena limfosit teraktivitas oleh antigen yang terdapat dipermukaan sel pathogen, kekebalan tubuh aktif alami; kekebalan fubuh aktif buatan
          5.    Mikjroorganisme mematikan yang dimatikan, strain hidup yang tidak mematikan; toksin yang dimodifikasi, antigen hasil isolasi; antigen hasil rekayasa genetic, senyawa kimia yang dihasilkan suatu mikroorganisme yang dapat membunuh mikroorganisme lain; mematikan atau menghambat pertumbuhan bakteri lain, tetapi menyebabkan sedikit atau tidak ada kerusakan bagi jaringan tubuh; anti biotic spectrum luas; antibiotic spectrum kecil; antibiotic spectrum kecil yang spesifik

C.      1.    4 mekanisme tubuh alami terhadap pathogen:
                  a.    Pertahanan fisik
                         Pertahanan fisik berupa kulit, yang mnghalangi jalan masuknya pathogen ke dalam tubuh, kulit juga mensekresi berbagai zat yang menghambat pertumbuhan bakteri, yaitu air mata, sebum (minyak) dan mucus
                  b.    Pertahanan mekanik
                         Rambut hidung berfungsi sebagai filter udara yang melewati saluran hidung
                  c.     Pertahanan kimia
                         Air mata, mucus, saliva, dan keringat semuanya mengandung zat kimia yang menghambat pertumbuhan mikroorganisme
                  d.    Pertahanan biologis
                         Terdapat populasi alami bakteri tidak berbahaya yang hidup di kulit dan membran mukosa yang menghambat pertumbuhan banyak bakteri pathogen
          2.    Kita memiliki pertahanan tubuh alami berupa pertahanan fisik, pertahanan kimia, pertahanan biologis, dan juga pertahanan tubuh oleh sel darah putih. Oleh karena itu tubuh kita tidak mudah terserang penyakit
          3.    Jika tubuh kita terluka maka akan timbul respon imun non-spesifik. Respon tersebut berupa pembengkakan jaringan (inflamasi). Tanda-tanda munculnya inflamasi yaitu:
                  -      Timbul warna kemerahan. Hal tersebut disebabkan pembuluh darah membesar, meningkatkan aliran darah ke area jaringan yang rusak
                  -      Timbul panas. Hal tersebut juga disebabkan aliran darah yang lebih cepat
                  -      Terjadi pembengkakan. Aliran darah yang meningkat menyebabkan makin banyak cairan jaringan yang masuk ke dalam jaringan yang rusak, menyebabkan jaringan membengkak
                  -      Timbul rasa sakit. Jaringan yang membengkak menekan reseptor dan saraf. Selain itu, zat kimia yang dihasilkan oleh sel-sel di area jaringan rusak juga menstimulasi saraf.
                         Daerah yang terluka juga terkadang sering bernanah. Hal tersebut merupakan sel-sel darah putih yang kalah melawan pathogen, sehingga keluar dari jaringan
          4.    Pertahanan tubuh alami mencegah masuk ke dalam tubuh, sedangkan jika pathogen telah ada di dalam tubuh terutama di dalam pembuluh darah maka sel darah putih yang berperan untuk melawan patogen
          5.    Respon imun non-spesifik yaitu respon imun yang timbul terhadap jaringan tubuh yagn rusak atau terluka, bukan terhadap penyebab kerusakan itu sendiri. Respon umun spesifik adalah respon imun yang melindungi tubuh dari serangan pathogen dan memastikan pertahanan tubuh tidak berbalik melawan jaringan tubuh sendiri
          6.    Sel-sel B memori yang telah “mengingat” pathogen yang menginfeksi, missal tetap hidup untuk beberapa tahun dalam tubuh. Jika pathogen yang sama berusaha menginfeksi kembali, sel B tersebut akan membelah dengan sangat cepat menghasilkan sel-sel B aktif dalam jumlah yang lebih besar lagi, yang semuanya memiliki kemampuan mensekresi antibody spesifik. Respon tersebut dinamakan respon imun sekunder
          7.    Antibody-mediated immunity, respon imun yang diperantai antibody tidak melibatkan sell-mediated immunity, respon imun yang melibatkan sel-sel yang menyerang langsung organism easing, yaitu sel limfosit T.
          8.    Fungsi jenis sel limfosit T respon imun:
                  a.    Sel T pembantu (helper T cell) berfungsi untuk menstimulasi sel B untuk membelah an memproduksi antibody, mengaktivasi dua jenis sel T lainnya, dan mengaktivasi makrofag untuk menfagosit pathogen dan sisa-sisa sel
                  b.    Sel T pembunuh (killer T cell) berfungsi untuk menyerang sel tubuh yang terinfeksi dan sel-sel pathogen yang relatif besar (parasit) secara langsung
                  c.     Sel T supresor (suppressor T cell), berfungsi untuk menurunkan dan menghentikan respon imun
          9.    Antibody dihasilkan oleh sel limfosit dan teraktivitas bila mengenai yang terdapat pada permukaan sel pathogen, dengan bantuan sel limfosit T
          10.  Saat kita disengat lebih, kulit kita membengkak dan memerah. Hal tersebut disebabkan terjadinya kerusakan jaringan pada kulit yang disengat. Terjadi pembengkakan karena aliran darah meningkat, sehingga cairan jaringan yang masuk ke dalam jaringan yang rusak makin banyak, sedangkan warna kemerahan disebabkan pembuluh darah membesar, meningkatkan aliran darah ke area jaringan rusak.
          11.  Tubuh dalam keadaan tidak sehat
          12.  Antibiotik penisilin efektif terhadap penyakit yang disebabkan oleh bakteri tetapi tidak efektif untuk penyakit yang disebabkan oleh jamur, sebab penisilin bekerja dengan cara mencegah pembentukan struktur peptidoglikan yang merupakan komponen penting bagi dinding sel bakteri sehingga dinding sel akan melemah dan pecah. Sementara itu jamur tidak memiliki struktur petidoglikan seperti bakteri.
          13.  Kekebalan tubuh aktif adalah kekebalan tubuh yang dihasilkan karena limfusit teraktivasi oleh antigen yang terdapat di permukaan sel pathogen.
                  Kekebalan tubuh pasif adalah kekebaln tubuh yang timbul ketika seseorang menjadi kebal untuk sementara terhadap suatu antigen, karena menerima antibody dari orang lain
          14.  Vaksinasi adalah pemberian vaksin yang dimasukkan ke dalam tubuh
          15.  Limasumber vaksin yaitu:
                  -      mikroorganisme mematikan yang dimatikan
                  -      strain hidup yang tidak mematikan
                  -      toksin yag dimodifikasi
                  -      antigen hasil isolasi
                  -      antigen hasil rekayasa genetic


Read More

kunci jawaban biologi esis kelas xi bab 10


BAB 10

A.      1.    A                6.   E                11.  E               16.                    21. D                26. A                31. C
          2.    C                7.   A                12.  B               17.                    22. C                27. A                32. D
          3.    B                8.   B                13.  E               18.  A               23. A                28. E                33. E
          4.    E                9.   A                14.  B               19.  D               24. C                29. A                34. D
          5.    E                10. D                15.  D               20.                    25. A                30. A                35. D

B.      1.    Melestarikan jenisnya agar tidak punah, jantan, betina
          2.    Penis, adanya rangsangan yang menyebabkan rongga-rongga jaringa erektil terisi penuh oleh darah, skrotum, testis, sperma, hormon kelamin jantan. Tubulus semini ferus, epithelium germinal, pembentukan pserma
          3.    Epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, uretra, vesikula seminalis, kelenjar prostate, kelenjar cowper
          4.    Vulva, mons pubis, labium mayor, labium minor, saluran uretra, saluran kelamin, ovarium, ovum, oviduk, menyalurkan ovum dari ovarium menuju uterus, sebagai tempat perkembangan zigot apabila terjadi fentilisasi, vagina; saluran akhir dari saluran reproduksi dalam wanita, menstruasi, peluruhan endometrium
          5.    Fertilisasi, zigot, endometrium, kehamilan (gestasi)

C.      1.    Testis berada di luar rongga rubuh, sebab proses pembentukan sperma atau spermatogenesis membutuhkan suhu yang stabil, yaitu beberapa derajat lebih rendah dari pada suhu tubuh
          2.    Isi cairan yang terdapat pada semen yaitu mengalami penambahan berbagai getah kelamin yang dihasilkan oleh kelenjar asesoris, getah-getah dari kelenjar asesoris berfungsi untuk mempertahankan hidup dan pergerakan sperma. Kelenjar asesoris merupakan kelenjar kelamin yang terdiri dari vesikulas seminalis, kelenjar prostate, dan kelenjar cowper
          3.    Faktor yang mengakibatkan perubahan tersebut adalah sebagai akibat stimulasi hormon gonadotropin hipofisis anterior. Sejumlah hormon yang dihasilkan oleh hipofisis anterior berperan pada pubertas. Caranya dengan merangsang testis untuk mengeluarkan testosterone. Hormon testosterone merangsang perkembangan seks sekunder dengan ciri-ciri tersebut
          4.    Siklus menstruasi
                  -      Fase menstruasi: terjadi bila ovum tidak dibuahi sperma. Kadar estrogen dan progesterone menurun sehingga ovum terlepas dari endometrium dan terjadi juga peluruhan endmetrium.
                  -      Fase praovulasi: Hipofisis mengeluarkan FSH yang merangsang pembentukan folikel. Selama pertumbuhannya, folikel mengeluarkan estrogen sehingga terjadi pembentukan kembali endometrium
                  -      Fase ovulasi: peningkatan kadar estrogen menyebabkan penghambatan pelepasan FSH dan LH sehingga merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel
                  -      Fase pasca-ovulasi: peningkatan hormon estrogen menyebabkan meningkatnya penebalan endometrium
          5.    a.    Saat memasuki masa pubertasi anak perempuan akan mengalami perubahan hormon yang menyebabkan obsit primer menlanjutkan milosis tahap pertamanya. Oosit yang mengalami melosis akan menghasilkan dua sel yang tidak sama ukurannya. Sel oosit pertama merupakan oosit yang berukuran normal (besar) yang disebut oosit sekunder, sedangkan sel yang yang berukuran lebih kecil disebut badan polar pertama (polosit primer). Selanjutnya, oosit sekunder meneruskan tahap meiosis II. Namun pada melosis II, oosit sekunder tidak langsung diselesaikan sampai tahap akhir, melainkan berhenti sampai terjadi ovulasi. Jika tidak terjadi fertilisasi, oosit sekunder akan mengalami degenerasi. Namun jika ada sperma  masuk ke duduk, melosis II pada oosit sekunder akar dilanjutkan kembali. Akhirnya melosis II pada oosit sekunder akan menghasilkan satu sel besar yang disebut ootid dan satu sel kecil yang disebut badan polar kedua (polosit sekunder). Badan polar pertama juga membelah menjadi dua badan polar kedua. Akhirnya pada tiga badan polar dan satu ootid yang akan tumbuh menjadi ovum dan oogenesis setiap satu ogonium
                  b.    Fertilisasi atau pembuahan terjadi saat oosit sekunder yang mengandung ovum dibuahi oleh sperma. Fertilisasi umumnya terjadi segera setelah oosit sekunder memasuki oviduk. Namun, sebelum sperma dapat memasuki oosit sekunder, sperma harus menembus tiga lapisan, yaitu korona radiota, zona pelusida, dan membran fertilizing. Segera setelah sperma memasuki oosit sekunder, inti atau nucleus pada kepala sperma akan membesar, ekor sperma akan berdegenesis. Kemudian akan terbentuk zigot. Zigot akan ditanam pada endometrium uterus
          6.    Setelah sperma memasuki oosit sekunder. Inti atau nucleus pada kepala sperma akan membesar. Sebalikya, ekor sperma akan berdegenerasi. Kemudian, inti sperma yang mengandung 23 kromosom (haploid) dengan ovum yang mengandung 23 kromosom (haploid) akan bersatu menghasilkan zigot dengan 23 pasang kromosom (Zn) atau 46 kromosom
          7.    “LH merupakan hormon pada system reproduksi pria” Lisa menjawab salah untuk pernyataan tersebut, Sebab LH lebih berperan pada siklus mentruasi wanita. LH berfungsi untuk merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel de Graaf sehingga mengakibatkan terjadi ovulasi
          8.    LH dengan konstrasi rendah akan menyebabkan tidak terjadinya ovulasi karena fungsi LH pada wanita adalah untuk merangsang pelepasan oosit primer dari folikel de Graat
          9.    Menstruasi tidak terjadi jika ovum dibuahi sperma karena endometrium tidak meluruh (menebal) untuk menyiapkan penanaman zigot pada uterus. 
                  Mentruasi tidak akan terjadi bila ovum dibuahi sperma sebab korpus luteum akan terus memproduksi hormon estrogen dan progesterone.  Meningkatnya kadar estrogen dan progesterone menyebabkan ovum tetap menempel pada dinding uerus yang menebal. Kemudian, ovum dan sperma tersebut akan berkembang menjadi zigot dan akan ditanam (dimplantaskan) pada endometrium uterus
          10.  Pada persalinan, uterus secara perlahan menjadi lebih peka sampai akhirnya berkontraksi secara berkala hingga bayi dilahirkan. Penyebab peningkatan kepekaan dan aktivitas uterus sehingga terjadi kontraksi dipengaruhi oleh faktor-faktor hormonal dan mekanis hormon-hormon yang berpengaruh terhadap kontraksi uterus, yaitu estrogen, aksitosin, prostonglandin, dan relaksin. Faktor-faktor mekanis yang mempengaruhi kontraksi uterus, yaitu peregangan atau relaksasi otot-otot uterus dan serviks
          11.  Darah ibu dan janin bercampur di uterus melalui pembuluh darah
          12.  Keuntungan pemberian ASI baik terhadap anak maupun ibu menyusui:
                  a.    Bagi bayi
                         -     pemenuhan kebutuhan gizi
                         -     mengandung antibody yang merupakan perlindungan alami bagi bayi yang baru lahir
                         -     dapat meningkatkan IQ anak
                         -     terbentuk ikatan emosional yang kuat antara ibu dan bayinya
                  b.    Bagi ibu
                         -     memudahkan ibu yang melahirkan utuk mengurangi berat badan yang bertambah saat kehamilan
                         -     merangsang uterus berkontraksi untuk kembali pada bentuknya semula
                         -     tidak ada botol yang harus dicuci
                         -     sebagai kontrasepsi alami
                         -     ekonomis
  13.  Jenis kelamin laki-laki karena laki-laki terus memproduksi sel-sel gametnya sepanjang hidupnya.
          Sedangkan jenis kelamin perempuan memproduksi sel-sel gamet yang terbatas dalam suatu siklus.
          14.  -      Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sperma yang terjadi di dalam testis. Pada spermatogenesis, satu spermatogonia menghasilkan empat spermatozoa, waktu yang dibutuhkan dalam spermatogenesis sekitar 75 hari.
                  -      Oogenesis merupakan proses pembentukan ovum di dalam ovarium. Oogenesis telah dimulai saat bayi perempuan masih di dalam kandungan. Pada oogeneis, satu oogenesis akan menghasilkan satu ovum
          15.  Gangguan pada system reproduksi wanita:
                  a.    Gangguan mentruasi, terdiri dari amenare, primer danamenare sekunder
                  b.    Kanker genitalia, pada wanita dapat terjadi pada vagina, serviks, dan ovarium
                  c.     Endometriosis adalah keadaan dimana jaringan endometrium terdapat di luar uterus, yaitu dapat tumbuh di sekitar ovarium, oviduk, atau jatuh di luar uterus, misalnya di paru-paru
                  d.    Infeksi vagina


                  Gangguan pada system reproduksi pria:
                  a.    Hipogonadisme, yaitu penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interkasi hormon, seperti hormon androgen dantesfosteron
                  b.    Kriptordikisme yaitu kegagalan dari satu atau kedua testis untuk kurun dari rongga nadomen ke dalam skrotum pada waktu bayi
                  c.     Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis, dan sering buan air kecil
                  d.    Prastatitis adalah peradangan psrotat

                  Kinerja Ilmiah
                  1.    a.   Tidak tepat
                                Yang benar seperti gambar

                                (Lihat lagi Gambar 10.8c)

                         b.   Pria yang mengalami siklus reproduksi seperti halnya menstruasi pada wanita, tetapi siklus reproduksi pada pria hanya sebatas produksi sperma, kemudian sperma matang, apabila jumlah sperma yang diproduksi sudah banyak akan dikeluarkan melalui mimpi basah
                  2.    a.   Ada
                         b.   Adanya proses pembuahan pada telur
                         c.   Gambar dari siswa


Read More

kunci jawaban biologi esis kelas xi bab 9


BAB 9

A.      1.    B                6.    B               11.  E               16.  D               21.  D               26.  B
          2.    A                7.    A               12.  A               17.  A               22.  B               27.  A
          3.    A                8.    B               13.  A               18.  B               23.  B               28.  E
          4.    D                9.    D               14.  C               19.  C               24.  B               29.  C
          5.    C                10.  B               15.  A               20.  B               25.  A               30.  D

B.      SISTEM SARAF
          1.    Sistem saraf, sistem indera, system hormon
          2.    Memberikan respon terhadap rangsangan dari lingkungan eksternal maupun internal kemudian meneruskannya melalui neuron, mengolah, dan meneruskan hasil olahan rangsangan ke efektor, memberikan reaksi terhadap rangsangan
          3.    Neuron, badan sel, tidak mengandung selubung miclin ataupun neurolema, menghantarkan impuls ke arah  badan sel, tipis dengan bentuk panjang dan mengandung neurofibril tetapi tidak mengandung badan nissi, mengantarkan impuls menjauhi badan sel
          4.    Mengantarkan impuls saraf dari alat indera menuju otak atau sumsum tulang belakang; membawa impuls dari otak atau sumsum tulang belakang menuju otot atau kelenjar tubuh, meneruskan rangsangan dari nekron sensorik ke neuron matriks, sinaps
          5.    Refleks, lengkung refleks
          6.    Otak, sumsum tulang belakang, system saraf aferen, system saraf eferen
          7.    Meninges, durameter, arachnoid, piameter, substansi grisea, badan neuron, substansi alba, serabut saraf
          8.    Cerebrospinal, cerebrum, thalamus, hipotalamus, infundibulum, mesencephalon, cerebellum
          9.    Lanjutan dari neuron yang bertugas membawa impuls saraf menuju ke dan dari system saraf pusat; yang membawa impuls saraf dari reseptor menuju ke system saraf pusat, yang membawa impuls saraf dari system saraf  pusat ke efektor, 31 pasang, 12 pasang
          10.  Saraf yang memiliki serabut pra ganglion pendek dan serabut pascaganglion panjang, saraf yang memiliki serabut praganglion panjang dan serabut pascoganglion pendek
          SISTEM INDERA
          1.    Hidung, lidah, mata, telinga, kulit, pembau, saraf olfaktori
          2.    Pengecap, papilo filiformis, papilo fungiformis, papilo sirkumsalata, pangkal lidah, ujung lidah, sisi lidah
          3.    Penglihatan, cahaya, otot luris, menggerakkan bola mata, siklera, kornea, memberikan zat makanan pada retina, memperlebar dan memperkecil pupil, mngatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam bola mata, retina, batang, kerucut
          4.    Keseimbangan, telinga luar, telinga tengah, tulang martil, tulang landasan, tulang sanggurdi
          5.    Peraba, tekanan, panas, dingin, nyeri
          SISTEM HORMON
          1.    Zat kimia dalam bentuk senyawa organic yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, kelenjar endokrin, dalam pembuluh darah
          2.    Kelenjar hipofisis mampu mensekresikan bermacam-macam hormon yang mengatur bermacam-macam kegiatan dalam tubuh, kelenjar hipofisis, STH, GH, TSH, ACTH, LTH, FSH, LH, ICSH
          3.    Tiroksin, triyodotironin, meningkatkan kecepatan reaksi kimia dalam sel tubuh sehingga meningkatkan metabolisme tubuh, parathormon, mengatur konsentrasi ion kalium dan fosfor dalam cairan ekstraseluler
          4.    Kortison; mineralokortikoid, membantu metabolisme garam natrium dan kalium serta menjaga keseimbangan hormon seks, glukokortikoid, membantu metabolisme karbohidrat adrenlin; mening-katkan denyut jantung, kecepatan pernapasan, dan tekanan darah, noradrenlin, menurunkan tekanan darah dan denyut jantung; pulau-pulau Langerhansl insulin; merangsang hati untuk menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi glikogen; glukogan mengubah glikogen menjadi glukosa
          5.    Ovarium, estrogen, menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita; Progesteron; mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima ovum yang sudah dibuahi; testis; testosterone; merangsang pematangan sperma dan pembentukan tanda-tanda kelamin sekunder pria; plasenta

C.      1.    Bagian-bagian neuron beserta fungsinya:
                  a.    Badan sel
                         -     badan Nissi, mengandung protein yang digunakan untuk mengganti protein yang habis selama metabolisme
                         -     neurofibril, berperan dalam pengangkutan nutrient dan penyokong sel
                  b.    Dendrit, berfungsi untuk menghantarkan impuls ke arah badan sel
                  c.     Akson, berfungsi untuk menghantarkan impuls menjauhi badan sel
          2.    Tidak semua neuron memiliki selubung mielin. Bagian neuron yang memiliki selubung mielin adalah akson, namun beberapa akson tidak berselubung myelin
          3.    Proses terjadinya penghantaran impuls: dalam keadaan istirahat, serabut saraf berada dalam keadaan polarisasi, artinya permukaan luar membran bermuatan positif
          4.    Bagian otak yang merasakan lapar adalah otak besar. Impuls saat melihat makanan: cahaya masuk ke mata-kornea-pupil-lensa-retina-saraf-saraf-terbentuk bayangan makanan. Impuls saat mengambil makanan: rangsangan (bayangan makanan)-neuron sensorik-sarf pusat-neuron mototik-efektor (makanan)
          5.    Aktivitas manusia yang melibatkan saraf simpatik dan saraf parasipatetik contohnya, sewaktu mata kita berada di tempat gelap, saraf parasimpatetik akan memperkecil pupil, tetapi apabila tiba-tiba mata kita disinari cahaya, saraf simpatetik akan memperlebar pupil
          6.   Pada tengkuk terdapat orak kecil yang tidak dilindungi dengan tengkorak. Oleh karena itu, pukulan pada tengkuk akan mencederai otak kecil. Orang akan pingsan bila otak kecil dicederai karena otak kecil berfungsi mengatur gerakan otot dan keseimbangan tubuh. Cedera pada otak kecil dapat mengganggu  keseimbangan mekanisme tubuh (koordinasi sistem gerak tubuh). Cedera yang parah bahkan dapat menyebabkan kelumpuhan fungsi gerak tubuh.             
7.       Proses terjadinya gerak berkaitan dengan neuron berdasarkan fungsinya:
                  Gerak biasa: reseptor-neuron sensorik-pusat saraf -neuron motorik-efektor
                  Gerak refleks: reseptor-neuron sensorik-neuron konektor- neuron motorik-efektor
          8.    a.    Lobus frontalis merupakan bagian dahi, lobus porietalis merupakan bagian ubun-ubun, lubus temporalis merupakan bagian pelipis, dan lebus oksipetalis merupakan bagian belakang kepala
                  b.    ·    Daerah dahi berhubungan dengan kemampuan berpikir
                         ·    Daerah pelipis dan ubun-ubun mengendalikan kemampuan berbicara dan sahara
                         ·    Daerah belakang kepala merupakan pusat penglihatan dan dapat menyampaikan memori tentang apa yang dilihat
                         ·    Daerah pelipis terdapat pusat bicara dan juga terdapat pusat pendengaran
                         ·    Daerah ubun-ubun, selain pusat berbicara dan juga pusat untuk merasakan dingin, panas, dan rasa sakit
          9.    Telinga dapat mendengar jika ada gelombang suara. Gelombang suara adalah suatu perubahan rapatan dan renggangan melekul udara yang disebabkan oleh bergetarnya suatu benda. Keras lemanya suara bergantung pada besarnya getaran (amplitude). Sedangkan tinggi rendahnya suara bergantung pada frekuensi. Daun telinga berfungsi seperti corong yang mengumpulkan gelombang suara, kemudian disalurkan ke saluran telinga luar. Gelombang suara akan diteruskan ke tulang-tulang pendengaran. Getaran pada tulang sanggurdi akan menyebabkan tingkat oval bergetar sehingga prilimfe pada skala vestibule juga bergetar. Pada tingkat over terjadi penguatan getaran sekitar 20 kali. Getaran fenilimfe pada skala vestibule akan melintasi membran vestibules sehingga menggetarkan membran berselaris. AKibatnya rambut pada sel rambut akan bergetar  terhadap membran tektoria dan menimbulkan impuls yang akan dijalankan ke saraf otak VIII lalu ke karteks otak bagian pendengaran untuk di interprestasikan
          10.  (a.)  Proses melihat dapat terjadi karena adanya cahaya yang dipantulkan dari objek-objek benda yang dipandang. Bayangan objek ini kemudian akan akan masuk melalui pupil dan menembus empat media refraksi, yaitu kornea, aqueous humor, lensa, dan vitreous humor. Bayangan kemudian akan jatuh tepat di retina. Pada retina terdapat neuron-neuron sensori yang akan membawa informasi bayangan objek ke otak. Di otak informasi bayangan objek akan ditransformasi menjadi sensasi.
                  (b.)  Pada orang bermata minus (miopi), lensa mata terlalu cembung sehingga bola mata memanjang. Sebagai akibatnya, bayangan objek yang dekat akan jatuh tepat di retina tetapi bayangan objek yang jauh akan jatuh di depan retina sehingga penglihatan menjadi kabur.
                  (c.)  Lensa kaca mata negatif (cekung) akan membelokkan bayangan objek dan memfokuskan bayangan objek sehingg jatuh tepat di retina.
          11.  Hormon bekerja atas perintah dari system saraf. Sistem yang mengatur kerjasama antara saraf dan hormon terdapat pula daerah hipotalamus. Daerah hipotalamus sering disebut daerah kendali saraf endakrin
          12.  Sistem saraf tangga tali pada cacing pipih terdiri dari dua ganglia yang terletak di daerah kepala. Di tiap ganglion terdapat seberkas saraf yang memanjang di bagian lateral tubuhnya. Sistem saraf tangga tali pada cacing tanah berupa dua buah ganglion otak dan serabut saraf yang memanjang disepanjang poros tubuhnya.
                  Sistem saraf tangga tali serangga terdiri dari serabut saraf yang memanjang di bagian ventral tubuhnya
          13.  Bagian-bagian mata dan fungsinya:
                  -      Alat tambahan mata: alis mata, kelopak mata, bulu mata, apparatus lakrimali (berfungsi dalam kecantikan dan melindungi bola mata)
                  -      Otot ekstrinsik bol mata: untuk menggerakkan bola mata
                  -      Bola mata terdiri dari:
                         Kornea: tempat masuknya cahaya untuk diteruskan ke pupil
                         Iris: mengatur jumlah cahaya yang masuk
                         Pupil: menerima cahaya
                         Retina: tempat jatuhnya bayangan dan membentuk impuls untuk dihantarkan ke saraf
          14.  Telapak tangan lebih sensitive dibandingkan punggung tangan, sebab pada telapak tangan terdapat banyak reseptor dengan serabut saraf sensorik. Sendangkan daerah punggung merupakan daerah yang miskin akan reseptor
          15.  Penyerapan kalsium oleh tubuh tidak selalu efektif pada tiap tingkat usia. Hal tersebut disebabkan karena penyerapan kasium diatur oleh kelenjar parathormon dengan cara mengatur absorpsi kalsium dalam usus, ekskreasi kalsium oleh ginjal, dan pelepasa kalsium dari tulang
          16.  Perbedaan system saraf dan system hormon:
Sistem saraf
Sistem hormon
Pengaruh
Sistem saraf
Dapat terjadi
Sangat cepat
Pengaruh system Hormon pada
umumnya terjadi
cukup lambat
          17.  Hormon yang dihasilkan hifofisis lobus anterior:
                  -      Hormon somatrotopin (hormon pertumbuhan /GH): merangsang pertumbuhan
                  -      TSH (Hormon tirotropsin) perkembangan kelenjar godok; sekresi trikoksin
                  -      ACTH: mengontrol perkembangan aktivitas kelenjar ginjal
                  -      Prolaktin: memelihara korpus luteum dalam memproduksi progesterone dan ASI
                  -      FSH: pada wanita merangsang pematangan folikel dan menghasilkan estrogen pada pria merangsang terjadinya spermatogenesis
                  -      LH: mempengaruhi pematangan folikel dalam ovarium dan menghasilkan progesterone
                  -      ICTH: merangsang sel-sel interstial sestis memproduksi testosterone dan androgen
          18.  Hubungan insulin dan glukagon saling berlawanan untuk mengatur kadar glukosa. Bila kadar glukosa dalam darah tinggi, pancreas akan mensekresikan hormon insulin, insulin merangsang hati untuk menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi glikogen, sebaliknya jika kadar glukosa dalam darah menurun, hormon glukogen akan mengubah glikogen menjadi glukosa
          19.  Karena tubuh tidak bisa menghasilkan hormon insulin, sehingga glukosa dalam jumlah tinggi tidak dapat diubah menjadi glikogen di dalam hati. Oleh karena itu diperlukan suntikan hormon insulin
          20.  Peranan hormon dalam proses metamorfosis serangga:
                  Serangga memiliki hormon otak, hormon tersebut berperan dalam metamorfosis. Hormon otak diekskresikan oleh bagian otak. Adanya hormon otak menyebabkan sekresi hormon eksdison dan memacu otak meningkatkan sekresi hormon juvenile. Hormon eksdison berfungsi pada pergantian kulit (ekdisis). Sedangkan hormon juvenile berperan untuk menghambat proses metamorfosis

          Kinerja Ilmiah
          1.    a.    Kulit akan terangkat ke atas
                  b.    ·    gerak refleks
                         ·    karena dilakukan secara tidak sadar
                         ·    Bio 2 hal 206
          2.    a.    Bisa
                  b.    Indera perasa, indera pencium
                  c.     Menggunakan perasa sari buah sintetik yang dibuat melalui proses kimia



Read More